bila hati/ruhani sudah tak bertaut dan beserta padaNya,
tentu saja sang hati itu akan diberangus oleh iblis laknatullah yg dia juga bermukim ditubuh kita,
bukanlah sekedar amal dan ibadah kita yg ditakuti iblis,
dan bisa menyelamatkan kita,
akan tetapi karena adanya Dia yg beserta ruhani kita didalamnya,
sehingga terjaga dari godaan iblis laknatullah yg selalu mengintai kelengahan kita disaat lupa...
dan begitulah liciknya sang iblis,
dibelokan sedikit keyakinan kita olehnya,
bahwa amal dan ibadah kitalah yg akan menyelamatkan,
sedikit tapi akan membawa petaka dari dunia ini sampai akhirat kelak tentunya...
na'udzubillah....
maka dari itu,
sungguh teramat penting kita mempunyai Ilmu tentang cara Beserta/hubungan kepada Allah,
agar senantiasa hati/ruhani kita tetap terjaga olehNya...!
hanya seorang Ulama warisyatul anbya yg bisa mengajarkan kita Ilmu tersebut,
yaitu Ilmu Keruhanian Islam yg populer disebut Ilmu Tasawuf.
dan tentu saja bukan sembarang Ulama yg bisa mengajarkan Ilmu Keruhanian Islam tersebut..!
janganlah terpesona oleh,
Jubahnya yang Panjang,
oleh sorbannya yg melingkar,
oleh fasihnya dia berbahasa arab,
oleh hafalnya al qur'an dan hadits,
oleh pandainya dia berceramah merangkai kata.
Bukan itu jaminan seseorang sebagai Ulama Warisyatulambya...!
akan tetapi seorang Ulama warisyatulambya pasti dia (Hati/ruhaninya) tak pernah terputus barang sedetikpun berada segaris dengan Tali Allah yg menjulur sampai kebumi dan dia berani mempertanggung jawabkan Ilmu yg dia ajarkan bukan hanya didunia ini saja akan tetapi bertanggung jawab dan bersaksi atas ilmu yg diajarkannya sampai kelak dihadapan Mahkamah Yang Maha Agung dihadapan Allah SWT...!
Dan yg dimaksud dengan "segaris tali Allah" itu,
menurut pemahaman yg sudah saya terima.
Hati/ruhani sang Ulama warisyatul anbya tersebut tidak terputus barang sedetikpun beserta/hubungan kepada Allah melalui jalanNya yaitu sambung menyambung melalui para Ruhani yg Khalis Mukhlisin sampai dengan Ruahniah Rasulullah SAW hingga Allah SWT.
dan Ilmu tersebut hanya akan kita dapatkan dalam Ilmu Keruhanian Islam yg diajarkan Ulama warisyatulambya...!
wajib hukumnya pertanggung jawaban suatu Ilmu tentang Agama Islam ini,
harus jelas pertanggung jawaban dan asal muasal Ilmu yg harus kita amalkan tersebut secara keruhanian dan ada bukti otentik tentang keabsahan Ilmu tersebut.
misalkan,
saya belajar dan berguru kepada Guru Mursyid saya,
akan tetapi saya harus tahu darimana asalnya Ilmu yg diajarkan oleh Guru Mursyid saya tersebut,begitu juga Gurunya Guru Mursyid saya jg harus jelas darimana belajarnya,
dan terus turun temurun keatas sampai ke Bagina Yang Agung Rasulullah SAW tentunya sebagai sumber dari Ilmu tersebut.
sehingga apa yg saya amalkan dalam ibadah ini kelak jelas ada yg mempertanggung jawabkan dan menyaksikan atas apa yg sudah saya amalkan,
bukan hanya didunia ini saja tapi sampai kelak diakhirat.
ingat mati itu hanyalah terpisahnya jasmani dan ruhani.
jadi yg namanya Ruhani kekal abadi sampai akhir nanti,
sehingga sang Ruhani tersebut kelak yg menjadi saksi atas ilmu yg kita amalkan...
Wa
yauma nab'atsu fii kul-li um-matin syahiidan 'alaihim min anfusihim wa ji'naa
bika syahiidan 'alaa haa-ulaa.
Dan ingatlah suatu hari, ketika Kami (Alloh)
bangkitkan tiap-tiap umat seorang saksi
atas mereka dan untuk mereka sendiri, lalu Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka (sebagai
umatnya).
(QS. An-Nahl : 89).
masih teringat dlm hati saya pernah salah satu ahli Taswuf yg saya lupa namanya berkata :
- seseorang yg bisa baik hubungannya dengan sesama orang/manusia,
belum tentu dia hubungannya baik dengan Allah.
- seseorang yg baik hubungannya dengan Allah pasti dijamin baik hubungannya dengan orang/manusia juga.
orang yg terkenal dibumi belum tentu terkenal dilangit,
begitu juga sebaliknya,
orang yg terkenal dilangit belum tentu terkenal dibumi.
semoga kita menjadi bagia dari orang orang yg sudah diberi Petunjuk olehNya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar