Rabu, 12 Maret 2014

Islam itu Ilmiah da Amaliah

Bismillah...

"Al-Islaamu 'ilmiyyun wa 'amaliyyun" 
Islam adalah ilmiah dan amaliah. 
(HR. Bukhari).


"Al Islamu ya’luun walaa yu’laa alaihi"
Islam itu sangat tinggi ilmiah danamaliahnya, tidak ada yang
melebihi dan mengalahkannya.


dari dasar keterangan hadits diatas,
tentunya segala sesuatu/ilmu tentang Islam harus/wajib bisa diterima oleh akal/ilmiah,
setelah bisa diterima oleh akal maka perbuatlah (amaliah).

salah satu contoh:
tentang Ilmu Hubungan/Beserta/ingat/dzikir kepada Allah,
dan itu diperintah oleh Allah dan RasulNya dibanyak keterngan,
diantaranya:

“Hai orang-orang yang beriman! Berdzikirlah kamu pada Allah sebanyak-banyak nya, dan 
bertasbihlah pada-Nya diwaktu pagi maupun petang!”.
(Qs. Al-Ahzab 41-42)

“Berdzikirlah (Ingatlah/besertalah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ”
(Al–Baqarah :152)

“…Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.
(Ali Imran :191)

“Telah majulah orang-orang istimewa! Tanya mereka ‘Siapakah orang-orang istimewa?’
Ujar Nabi saw. ‘Mereka ialah orang-orang yang berdzikir baik laki-laki maupun wanita’ ”.
(HR. Muslim).

Hadits dari Abu Musa Al-Asy’ary ra sabda Rasul saw.:
‘Perumpamaan orang-orang yang dzikir pada Allah dengan yang tidak, adalah seperti orang yang hidup dengan yang mati!”
(HR.Bukhori)


dan masih banyak lagi keterangan tentang Printah Allah dan RasullNya untuk kita berdzikir/beserta/ingat/hubungan kepada Allah.

kembali bahasan diatas,
yaitu Ilmu tentang Hubungan/beserta/dzikir/ingat kepada Allah juga tentu saja harus bisa diilmiahkan agar akal/pikiran kita yg serba terbatas ini mampu untuk mencernanya.
contoh:
bila kita ingin tahu ada sebuah aliran listrik atau tidak dalam kabel yg ada dalam rumah kita,supaya kita bisa terhubung dengan sumber listrik tersebut (misalkan PLTA),

apakah kita harus mencari langsung sumbernya tersebut (PLTAnya)...???
tentu saja tidak...!
kita cukup menghubungkan kabel tersebut dengan (misalkan) bola lampu,
bila bola lampu itu hidup,
berarti kabel itu telah bermuatan listrik / terhubung dengan PLTA, buktinya dengan bola lampu tersebut bisa nyala,
bila tetap mati artinya kabel itu belum terhubung dengan sumber listrik yg akan disambungkan dengan lampu tersebut.
kita tidak perlu jauh jauh mencari sumber listrik tersebut untuk mengetahui adanya hubungan arus listrik dlm kabel (lampu) tersebut.
cukup kita hubungkan kabel tersebut dengan kabel yg sudah ada hubungan dengan listrik (bermuatan listrik) maka kita sudah terhubung dengan sumber listrik tersebut (PLTA).

trbukti ilmiah apa yg diperintah Allah SWT tersebut,
sehingga Allah mewajibkan kita semua sebagai makhlukNya untuk melaksanakan Perintah tersebut...!

dengan sedikit keterangan diatas yg sederhana,
kita bisa menyimpulkan:

bila kita ingin beserta/hubungan/dzikir/ingat kepada Allah,
tidaklah kita harus mencari sumber ( Allah itu sendiri secara jahir karena tdk mungkin kita akan menemukannya secara jahir karena Allah yg bersifat Maha Ghaib )
cukup kita mencari orang yg sudah dia beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah secara berkekalan untuk bisa besertaNya...!
seperti diperintahkan Rasulullah dalam salah satu hadits:

"Kun ma’allahi fin-lamtakun ma’allahi fakun ma’a man
ma’allahi fain-nahu yushiluka ilallahi".
jadikan dirimu (diri ruhani) beserta Allah,
jika belum bisa beserta Allah,
maka jadikanlah dirimu beserta orang yang sudah beserta Allah,
sesungguhnya ruhani orang itulah yangmenghubungkan ruhanimu kepada Allah SWT.
(HR. Abu Daud)

oleh karena itu carilah orang yg sudah dia beserta dengan Allah,
agar kita bisa melaksanakan apa yg diperintah Allah SWT seperti yg tertulis dlm bbrp keterangan diatas.

siapakah orang yang sudah beserta Allah tersebut...???
tentu saja Baginda Yang Agung Nabi Muhammad SAW beserta para Pewarisnya yg sudah diberi Ilmu tentang tata cara beserta Allah tersebut oleh Rasulullah SAW,
yaitu para Sahabat dizaman Rasulullah dan dan diajarkan turun temurun ilmu tersebut kepada para Ulama Warisyatulambya disetiap zamannya.

oleh karena itu,
carilah mereka,
belajarlah pada mereka,
mengabdilah pada mereka,
berjuanglah bersama mereka,
karena merekalah Para Pewaris Rasulullah (pewaris ilmu syari'at + ilmu hakikat) yg langsung didapatkan secara turun temurun dari zaman Rasulullah SAW hingga saat ini,
dan tidak akan berubah walau satu biji zarah saja.

dan itu ditegaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya :


Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. 
Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi 
(HR. Muslim)

ingat...!
Perintah Allah adah wajib hukumnya..!!
dan saya tdk perlu menguraikan lagi apa hukum dari "wajib" bagi perintah Allah tersebut,
semoga kita tidak dimasukan kedalam golongan yg tidak dberi petunjuk dan disesatkan Allah SWT...
Na'udzubillah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar