Bismillah...
Islam itu agama perbuatan,
bukankah kita dalam agama Islam ini berbuat mengikuti Perintah Allah SWT dan
mengikut perbuatan yg dicontohkan Rasulullah supaya selamat...?
artinya,
diperbuat saja menurut tuntunan orang yang sudah dia Ahli dibidangnya (Agama Islam),
jgn terlalu banyak bertanya menurut akal fikiran,
salah bertanya bukannya sampai malah akan semakin jauh tersesat.
bila mau bertanya,
bertanyalah kepada Ahlinya,
dan hal tersebut ditegaskan oleh Allah SWT dalam salah satu FirmanNya :
" Fas-aluu ahladzdzikri inkuntum laata' lamuuna "
- Makabertanyalah kepada ahli dzikir (orang yg berilmu) jika kamu tidak mengerti.
( Qs. An Nahl ayat 43.)
manalah mampu pertanyaan tentang Kalamullah (ayat ayat /kejadian dari Firman Allah) yg sifatnya kekal/abadi diterjemahkan oleh sang Akal/fikiran yg bersifat fana..?
hanya sesuatu yg bersifat kekal/Abadi juga yg dapat menjawabnya.
apa yg bersifat kekal dlm diri kita ini?
itulah Hati / Ruhani yg bersifat kekal/abadi juga yg ada dlm diri kita,
hatilah yg bisa menjawabnya bukan akal kita...!
hati yg bagaimana yg bisa menjawab pertanyaan tersebut...?
tentu saja hati yang sudah takik dia beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah SWT yang mampu menjawab semua pertanyaan tentang Agama Islam (Kalammullah/ayat ayat Allah) ini.
karena,
hati/ruhani tdk pernah bertanya tapi berbuat...!
apa yg diperbuat sang hati tersebut..?
ia selalu takik berdzikir/beserta/hubungan kepada Allah,
dan itulah salah satu ilmu yg diajarkan para Ulama warisyatulambya sebagai kaki tangan dan Pewaris Rasulullah SAW dimuka Bumi ini disetiap zamannya,
"Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau, kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun. Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru"
Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak.
(HR. Bukhari - Muslim)
Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi
(HR. Muslim)
Yasfa'u yaumal qiyaamatil ambyia'u tsummal Ulamaa'u tsummasy - syuhadaa'u.
Yang memberi Syafa'at di hari qiamat adalah para Nabi, Ulama dan Syuhada
(HR. Ibnu Majah).
In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.
Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya yang benar-benar takut kepada Alloh SWT.
(QS. Al-Fathir : 28).
hanya seoarng Ulama warisyatulambya yg bisa mengajarkan Ruhani/hati kita untuk selalu beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah.
dan itu diperintahkan Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman!
Berdzikirlah (besrta/ingat/hubungan) kamu pada Allah sebanyak-banyak nya, dan
bertasbihlah pada-Nya diwaktu pagi maupun petang!”.
(QS. Al-Ahzab 41-42)
“…Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.
(Ali Imran :191)
“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”.
(Ar-Ro’d : 28)
‘Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hati dengan merendahkan diri disertai perasaan dan tanpa mengeraskan suara’.
(Al A’raf:205).
manalah bisa jasmani kita yg bersifat Fana ini bisa berkekalan dalam berdzikir kepadaNya...?
bagaimana kita disaat tidur agar bisa tetap berdzikir kepadaNya..?
bila hanya akal dan bibir serta lisan yg berdzikir,
sudah barang tentu tidak mampu/tdk bisa memperbuat dzikir yg berkekalan tersebut.
padahal sudah jelas hukumnya bila itu Perintah Allah pasti wajib diperbuat Hukumnya..!
maka dari itu,
carilah Sang Ahli tersebut supaya kita dapat memperbuat apa yg diperintah Allah SWT tersebut...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar