Kamis, 11 September 2014

Kitabullah Yang Tersurat

Bismillah...

Al Islamu ilmiyyun wa ‘amaliyyun.
"Islam itu ilmiah dan amaliah"

Al Islamu ya’luun walaa yu’laa alaihi
"Islam itu sangat tinggi ilmiah dan amaliahnya, 
tidak ada yang melebihi dan mengalahkannya".

Ilmu alam (biologi, fisika, kimia dan matematika) adalah firman-firman Allah yang tidak tertulis dalam Al-Qur’an,
tetapi tertulis di alam semesta,
ini terbukti dalam salah satu firman-Nya :

Sanurihimayatina fil-afaqi wafil anfusihim hatta yata bayyana lahum annahul ‘ala kulli syai-insyahid.
"Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat KU(tanda-tanda kekuasaan KU) disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar 
dan apa Tuhanmu tidakcukup (bagimu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu"
(QS.An-Fushilat : 53)

artinya,
bukan hanya kitab yg tertulis saja sumber Ilmu untuk kita menggali tentang begitu Hebatnya kekuasaan Allah SWT,
sehingga kita semakin Taqwa dan Beriman kepadaNya,
dan berani berjuang dgn seddaya upaya bahkan bila perlu nyawa taruhannya untuk melaksanakan semua perintahNya.
akan tetapi kita sebagai manusia biasa yg tentu saja aamat sangat terbatas kemampuannya dalam mengkaji dan memahami semua itu,
tidak akan cukup hanya mengandalkan akal dan fikiran sendiri dalam menerjemahkan Kitabullah tersebut,
tentu memerlukan seseorang yg teramat ahli dibidangnya agar kita tidak tersesat bahkan menyesatkan yg lainnya karena pemahaman hasil olah akal dan fikiran kita sendiri yg sempit dan terbatas...!

carilah orang yg ahli dibidangnya tersebut,
dan hal tersebut sudah diperintahkan Allah dalam sebuah firmanNya:

" Fas-aluu ahladzdzikri inkuntum laata' lamuuna " 
- Makabertanyalah kepada ahli dzikir (orang yg berilmu pengetahuan) jika kamu tidak mengerti.
( Qs. An Nahl ayat 43.)

karena akan fatal akibatnya bila kita mengamalkan dan memahami Kitabullah (Kalamullah) tersebut bila tanpa Ilmu,
dan itu sudah diingatkan Rasulullah dalam sabdanya:

Barang siapa yang berbicara tentang sesuatu berkenaan dengan Al Quran tanpa ilmu, 
maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka. 
(Hadis Riwayat Tirmidzi Dan Ahmad)"

dan juga ditegaskan oleh salah satu Ulama Salaf yg terkenal dizamannya:
“Barang siapa yang menuntut ilmu tanpa bimbingan Syekh (Guru Mursyid) maka wajib setan Gurunya” 
(Abu Yazid al-Bisthami).

oleh karena itu,carilah sang Ahli tersebut,
belajarlah pada mereka,
mengikutlah kepada mereka,
mengabdilah kepada mereka,
dan berjuanglah bersama mereka untuk meraih kebahagiaan dari dunia ini sampai akhirat kelak tentunya,,, :)

selamat berjuang dan mencarinya bagi sahabat yg belum menemukannya,
semoga segera dipertemukan olehNya,
dan semua memerlukan kesungguh sungguhan,
yakinlah bila kita bersungguh sungguh dalam berusaha,
Allah SWT pasti akan menunjukannya...!

dan bagi sahabat semua yg telah menemukannya,
selamat berjuang mempertahankan apa yg sudah kita dapatkan,
bila perlu nyawa sebagai taruhannya,
karena yg dipertaruhkan adalah keselamatan dan kebahagiaan yg kekal abadi selamanya...!

Pengertian "Ingat Allah" dari sudut pandang Ilmu Keruhanian Islam (Tasawuf Islam).

Bismillah...

Allah SWT berfirman :

“Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ” 
(Al–Baqarah :152)

“…Yakni orang-orang dzikir (ingat) pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.  
(Ali Imran :191)

“Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir (ingat) pada Allah, baik laki-laki maupun wanita, Allah menyediakan keampunan dan pahala besar”.  
(Al-Ahzab :35)

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”.    
 (Ar-Ro’d : 28)

dan banyak lg Firman Allah SWT tentang tersebut,
disana dikatakan Dzikir = ingat =beserta = hubungan.
pengertian Ingat dalam hal yg berhubung dgn Dzat Wajibal wujud yaitu Allah SWT tidaklah seperti kita mengingat/ingat terhadap makhluk ciptaanNya yg tentu saja berwujud adanya.
artinya bisa dipandang secara kasat mata dan bisa dihadirkan wujudnya tersebut dalam ingatan kita.
manalah bisa kita mengingatk Allah disamakan dengan mengingat makhluk CiptaanNya,
karena Allah sifatnya laisyakamislihi,
tidak ada satupun yg menyamaiNya...!
sungguh rendah adanya Allah SWT bila disamakan dengan MakhlukNya..!

jadi INGAT Allah disini artinya HUBUNGAN/BESERTA Allah,
karena kita bisa hubungan/beserta walau tanpa bisa melihat,
itulah salah satu bukti bahwa bahasa manusia itu teramat terbatas dalam memahamkannya,
hanya seseorang yg dia sudah Beserta Allahlah yg bisa memahamkan dengan jelas Kalamullah yg sesungguhnya...!
dalam memperbuat mengingat/hubungan/beserta Allah tersebut
tentu saja harus dengan tata cara/metodologi yg diajarkan Rasulullah SAW caranya,
dan itu ditegaskan Rasulullah dlm sabdanya:

“Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah, 
jika kamu belum bisa menjadikan dirimu beserta dengan Allah 
maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah beserta dengan Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau (rohanimu) kepada Allah”
(H.R. Abu Daud).

bukan denga cara sendiri atau hasil olah akal/fikiran sendiri kita mengerjakannya.
manalah akal/fikiran yg bersifat fana ini bisa menembus sesuatu yang Kekal bahkan Maha Kekal...?
Rasulullah saja yang seorang Nabi dan Rasul,
dia bisa besrta / hubungan/ ingat kepada Allah tdk dgn cara sendiri,
akan tetapi dibimbing dan dituntun oleh Malaikat Jibril as.
apakah kita lebih hebat dari seorang Rasulullah?
yang mengaku bisa kenal kepada Allah,
bisa besrta Allah?
bisa mengingat Allah dengan cara sendiri...???
bila ada yg merasa demikian,
sungguh dia lebih hebat daripada Rasulullah yg dalam mengenal dan beserta Allah saja dituntun dan dibimbing oleh Malaikat Jibril...!
na'udzubillah.....

Pemahaman Kitabullah dari sudut pandang Ilmu Keruhanian Islam

Bismillah....

Ilmu itu terletak dimana saja,
bukan hanya yg tertulis dalam kitab kitab ( Al Qur'an dan Al Hadits serta kitab kitab yg lainnya).
semua yg ada didunia ini adalah kitabul wujud yg harus kita baca dan pahami tentunya,

dan ditegaskan Allah SWT dlm FirmanNya:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, 
kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. 
Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. 
Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?. 
(Qs. Yunus: 003)

akan tetapi,
untuk memahami semua itu,
tentu saja tidak mungkin dengan hanya menggunakan olah akal fikirna kita sendiri yg bersifat Fana/terbatas,
karena Kalamullah berasal dr Dzat Yang Maha Tak terhingga,
tentunya bermuatan yg tak terhingga pula isinya,
dan manalah mungkin akal/fikiran kita sendiri yg fana/terbatas dapat menembus sesuatu ilmu yg tak terhingga.
imvosible bukan?
bukan kah begitu logikanya?

pantaslah Rasulullah SAW mengingatkan kita dalam Sabdanya:
"Barang siapa yang berbicara tentang sesuatu berkenaan dengan Al Quran tanpa ilmu, 
maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka"
(Hadis Riwayat Tirmidzi Dan Ahmad)"

oleh karena itu,
carilah faktor tak terhingga lagi agar kita bisa mencapai seseuatu yg tak terhingga pula,
tentu saja faktor tak terhingga tersebut harus berasal dari Yang Maha Tak Terhingga pula tentunya.

contoh logikanya:
apa yg bisa sampai /hubungan/beserta kepada Matahari?
tentu saja harus yg berasal dr Matahari itu sendiri yg bisa sampai kepadanya,
karena tidak ada satu bendapun didunia ini yg bisa sampai ke matahari/hubungan,
sebelum sampai pasti sudah hancur lebur.
akan tetapi sebenarnya kita bisa hubungan/sampai kematahari tersebut dengan cara menghubungi/beserta sesuatu yg berasal dr matahari yg sampai kepd kita didunia ini.
apakah sesuau yg berasal dr matahari tersebut yg bisa kita hubungi/sertakan/ capai oleh kita?
itulah Sinar Matahari yg sampai kepada kita yg juga berasal dari matahari itu sendiri,
sertakan/hubungkan diri kita dengan sinar matahari tersebut,
saat itu juga kita sudah sampal/beserta/hubungan dengan matahari tersebut.
bukankah begitu logikanya...???
itulah Islam yg Ilmiyah dan amaliyah..!

dimanakah kita bisa menemukan Faktor tak terhingga tersebut?
tentu saja adanya didada Rasulullah SAW yg diwariskan kepada para Pewarisnya Hingga Akhir zaman..!
yaitu Al Ulama warisyatul anbya.

"Sebenarnya, Al-Qur'an (al furqon hakiki)  itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu (beriman). 
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim."
( Al-'Ankabuut : 49 )

dan hal tersebut diperintahkan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
“Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah, 
jika kamu belum bisa menjadikan dirimu beserta dengan Allah 
maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah beserta dengan Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau (rohanimu) kepada Allah”
(H.R. Abu Daud).

carilah mereka,
belajarlah pada mereka,
mengabdilah pada mereka,
berjuanglah bersama mereka,
pasti kita akan mengerti dan memahami semua Kalamullah baik yg tersurat maupun yg tersirat...

Pengenalan Diri dan Pengenalan Kepada Allah atas asas ilmu Logika Islam

Bismillah

Allah itu bukan di HURUF,
bukan di " alif lam lam ha" dlm huruf Arab,
bukan pula di " a l l a h" dalam huruf Latin,
akan tetapi di Dzat wajibal wujud yg laisyakamislihi adanya...

bila kita hanya mengkaji huruf tersebut,
sampai kapanpun kita tak kan pernah mengenalNya.
palagi sampai kepadaNya,
karena kajian tersebut hanyalah merupakan hasil olah akal/fikiran manusia belaka yg bersifat fana/terbatas.
sehingga akan menimbulkan berbagai pemahaman sesuai kadar pemikiran sang akal masing masing manusia.
dan tentu saja mereka yg mengkaji hal tersebut yg didapat hanyalah sebagai seorang Ahli Kalam...!
manalah mungkin sesuatu yg fana bisa menembus pada sesuatu yg maha tak terhingga adanya,
bukankah bgt logikanya...?

sedangkan Allah SWT yg merupakan Dzat wajibal wujud dan laisyakamislihi,
yg bermuatan tak terhingga dan maha kekal,
hanya akan bisa dicapai oleh sesuatu yg kekal dan tak terhingga juga dalam diri kita tentunya,
bukan sekedar dari hasil olah akal /fikiran yg bersifat fana/terbatas.

apa yg kekal dalam diri kita ini...?
sebenarnya ada unsur yg kekal dalam diri kita ini,
hanya tidak semua org menyadari dan mengetahuinya,
sehingga terasa awam dan tidak mengenal atas apa yg ada pada dirinya sendiri,
maka wajarlah kita tak bisa mengenal Allah SWT yg maha Segalanya,
sedangkan mengenal diri sendiri saja kita tidak mampu...!
maka benarlah isi dari salah satu hadits Qudsi ini:
"barang siapa mengenal dirinya,
maka dia akan mengenal Tuahnnya"

sungguh teramat ilmiyah dan logikanya Ilmu dalam agama Islam ini...!
sudahkah kita mengenal siapa sebenarnya diri ini?
apa yg ada didalam diri ini?
untuk apa Allah menciptakan diri ini?
apa yg ada dlm diri ini yg bisa sampai kepadaNya?

bila sudah,
bersyukurlah atas apa yg telah Allah berikan pengenalan pada diri kita ini.

bila belum,
carilah seseorang yg bisa mengajarkan akan pengenalan pada diri ini agar selanjutnya kita bisa mengenal Allah SWT Tuhannya kita sebagai umat Islam.
manalah bisa kita mencari pengenalan kepada Allah SWT dgn cara sendiri,
sedangkan junjungan kita saja yaitu Baginda Yang Agung Nabi Muhammad SAW untuk mengenal Allah SWT masih melalui bimbingan Malaikat Jibril as. dalam menuju pengenalan KepadaNYa,
apakah kita lebih hebat dari Rasulullah?
sehingga bisa mencari dan mendapatkan pengenalan kepadaNya hanya dengan hasil usaha diri sendir tanpa penuntun dan pembimbing...?
bukankah begitu logikanya...?