Selasa, 19 Agustus 2014

Tingkatan Iman dari Sudut Pandang IImu Keruhanian Islam.

1. Iman Taqlid,
============
Iman yg hanya sekedar mengikut apa yg dikatakan orang yg dia imani (percayai) tanpa pernah berusaha mencari kebenaran yg hakiki.
yang penting melaksanakan apa yg diperintah orang yg dipercayainya.
2. Iman Ahli Kalam,
===============
Iman yg didasari Ilmu Pengetahuan hanya dari membaca kitab kitab yg ada tanppa seorang Pembimbing yang Ahli dibidangnya dengan cara mencari sendiri.
tentu saja dia sudah beriman secara syaria'at dengan mengetahui hukum2 syari'at yg sudah dia pelajari tentunya.
3. Iman Rabbani.
=============
Iman mengikuti seorang yang AHli dibidang AGama (Islam),
baik itu Ahli dibidang Ilmu syari'atnya maupun Ilmu Hakikatnya,
sehingga keImanannya tersebut diperbuat secara zahir dan batin,
secara syari'at dan hakikat tentunya.
dan itulah yg disebut Iman yang Kaffah (keseluruhan) zohiru wa batinu...
nah dimanakah kita keimanan kita disaat ini berada?
hanyalah Kita dan Allah SWT tentunya yg mengetahuinya.... 

Islam itu adalah Agama yang penuh KEPASTIAN...!

Bismillah...

"Al-Islaamu 'ilmiyyun wa 'amaliyyun" -
"Islam adalah ilmiah dan amaliah."
(HR. Bukhari).
segala sesuatu/ilmu tentang Islam harus/wajib bisa diterima oleh akal/ilmiah,
setelah bisa diterima oleh akal maka perbuatlah (amaliah).
dan Ilmu TASAWUF ISLAM yang BENAR harus diatas Ilmu SYARI'AT ISLAM yang BENAR juga tentunya...!
Agama Islam adalah Agama yang penuh kepastian,
Dalam Agama Islam Bila kita melaksanakan semua PerintahNya,
dan menjauhi semua laranganNya,
PASTI Selamat...!

Dalam Agama Islam Bila kita yakin bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan RasulNya,
PASTI Selamat...!

Dan bila kita meyakini bahwa hanya Agama Islamlah dizaman sekarang ini
yang bisa menjamin keselamatan kita,
baik di dunia ini maupun sampai akhirat kelak,
PASTI dijamin Selamat...!
“... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu...”
[al-Mâidah/5:3]
Sesungguhnya agama di sisi Allâh ialah Islam…
[Ali ‘Imrân/3:19]
Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.
[Ali ‘Imrân/3:85]
siapakah yang berani menjamin PASTI Selamat tersebut...?
tentu saja Allah SWT yang menjaminnya,
dari siapa kita tahu bila Allah SWT PASTI menjamin selamat kita,
tentu saja melalui MandatarisNya,
yaitu Baginda Yang Agung Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan RasulNya yg terakhir.
Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau, kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun. Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru
"Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang lain menggantikannya.
Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak".
(HR. Bukhari - Muslim)
semua tetap dalam system dan jalanNya,
semua bisa PASTI karena ada system yg menjalankannya,
begitu juga kita dalam beramal ibadah,
ada system yg harus kita jalankan agar Amal serta Ibadah kita PASTI sampai kepadaNya,
dan PASTI bisa menyelamatkan kita tentunya.
contoh:
Bila kita melaksanakan SHALAT,
kita harus PASTI bisa melaksanakannya sesuai dengan Perintah Allah SWT dan yg telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW pembawa RisalahNya.
dan kita juga harus yakin dan PASTI bahwa SHALAT kita itu sampai dan diRidhoiNya,
sudahkah SHALAT kita pasti sampai dan diterima serta diridhoi olehNya..?
sudahkah kita merasa PASTI dalam beramal ibadah,
Sampai ke hadiratNya....???
bila kita belum pasti,
artinya kita belum mendapatkan system yg bisa membuat kepastian dalam beramal ibadah kepadaNya... 
padahal Islam itu adalah Agama yang penuh KEPASTIAN...!

Al Islamu ya’luun walaa yu’laa alaihi.
"Islam itu sangat tinggi ilmiah dan amaliahnya,
tidak ada yang melebihi dan mengalahkannya"

.

Tujuan dari Ilmu Tasawuf Islam (Ilmu Keruhanian Islam)


Bismillah...
Sering bagi kita yg belum mengenal sebenar benarnya tentang tujuan dr memperbuat/mengamalkan Ilmu Tasawuf Islam ini bertanya tanya,
untuk apakah tujuan kita mengamalkan Ilmu Tasawuf (keruhanian) Islam itu sesungguhnya...???
disini saya akan mencoba sedikit menjelaskan tentang hal tersebut,
tentu saja dari sudut pandang dan pemahaman yg sudah saya terima selama menjalankan Ilmu Tasawuf Islam (ilmu keruhanian islam) yg sudah saya temukan ini,
kurang dan lebihnya saya mohon maaf sebelumnya.
semoga bermanfa'at...
Ilmu Tasawuf Islam adalah serpih dari belahan Ilmu Islam yg mengajarkan tata cara (metodologi) sang hati Ruhani untuk selalu beserta/hubungan/ingat/dzikir kepadaNya,
dan itu diperintahkan Allah SWT dalam FirmanNya:
“Berdzikirlah (Ingatlah/hubungkanlah/besertalah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ”
(Al–Baqarah :152)
“…Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.
(Ali Imran :191)
sehingga Hati Ruhani kita bisa terhimbas dr sifat Ke Maha Suci an Allah SWT,
dan menjadikan Hati / Ruhani kita tersucikan dari sifat sifat tercela yg semuanya bermuara dalam hati/ruhani kita,
seperti sifat sifat:
iri, dengki, sombong, ria dan masih banyak sifat tercela lainnya,
yang sering disebut sebagai penyakit hati.
sehingga hati/ruhani kita menjadi tenang,damai dan bahagia selamanya.
dan hal tersebut ditegaskan Allah SWT dalam FirmanNya:
“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”.
(Ar-Ro’d : 28)
dan tujuan utama dari Ilmu Tasawuf Islam (ilmu keruhanian Islam) ini adalah :
agar sang Ruhani/hati tersebut bisa mengenal Allah SWT sebagai Tuhannya...!

bila Hati/ruhani kita sudah bisa mengenal Allah sebagai Tuhannya,
tentu saja sang Ruhani/hati tersebut akan bisa mengetahui jalan pulang untuk kembali kepadaNya dan tidak tersesat dalam mencari jalan kembali kepadaNya tersebut.
karena jasamani yg bersifat zahir dan fana tidak mungkin akan bisa mengenal Allah yang bersifat maha Ghaib dan Maha Kekal,
hanya yg bersifat Ghaib dan kekal sendiri yg akan bisa mengenalNya.
dan tentu saja hanya Hati/ruhani kita yg bersifat kekal dan ghaib yg bisa mengenalNya.
hanya sesuatu yg bersifat sama yg bisa saling berhubungan tentunya,
bukan kah begitu logikanya...?
al islami ilmiyun, wa'amaliyun.
islam itu ilmiyah (logika), dan bisa diamalkan (dibuktikan)
(HR.Bukhari)
Ilmu Hakikat yg benar tentu saja harus diatas ilmu syari'at yg benar juga... 

KEBENARAN tentang ILMU TASAWUF ISLAM

seorang Imam Mazhab yg begitu tinggi Ilmu syari'atnya saja masih mengakui dan menjalankan amalan para Sufi yaitu Ilmu Tasawuf Islam (Ilmu Keruhanian Islam),
Imam Shafi’i: 
“Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu :
1. mereka mengajariku bagaimana berbicara
2. mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang
dengan kasih dan hati lembut
3. mereka membimbingku ke dalam jalan tasawwuf
[Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol.1, p. 341.]
dan tentu saja Ilmu Keruhanian Islam yg masih murni terjaga dari zaman Rasulullah SAW hingga saat ini yg dibawa oleh para Pewarisnya yaitu Al Ulama warisyatul anbya,
bukan sekedar asal Ilmu Tasawuf,
bukan sekedar ajaran Thariqat,
Ilmu yg harus jelas silsilah keturunan atau asal muasal sang pembawa Ilmu tersebut dan tak terputus sampai akhir jaman.
dan bisa dibuktikan dengan otentik keabsahan Ilmu tersebut,
baik sebelum mengamalkan maupun setelah kita mengamalkan Ilmu tersebut,
serta berbekas dalam hati kita,
sehingga bisa merubah cara pandang,
cara hidup,
cara berfikir,
dan cara yg lainnya kearah yang lebih baik dari sebelumnya.
bila hal tersebut tidak bs dibuktikan,
tentu saja harus diragukan kemurnian Ilmu tersebut...!
Ilmu Tasawuf Islam / Ilmu Keruhanian Islam,
adalah sebuah Ilmu yg sebenarnya teramat sangat diperlukan dalam hal kita beragama.
dan itu dipertegas juga oleh salah satu Imam Mazhab yg lainnya yang tak kalah hebatnya Beliau dalam hal ilmu syari'at,
sehingga Beliau dijadikan salah satu rujukan Umat Islam disaat ini dalam menjalankan syari'at Agama Islam :
Imam Malik :
Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawuf tanpa fikih,
maka dia telah zindik,
dan barangsiapa mempelajari fikih tanpa tasawuf dia tersesat,
dan siapa yang mempelajari tasawuf dan fikih dia meraih kebenaran.”
(dalam buku ‘Ali al-Adawi dari keterangan Imam Abil-Hassan, ulama fikh, vol. 2, p. 195)
alangkah mengherankannya bila masih ada yg meragukan bahkan mengatakan tidak ada tuntunannya tentang amalan para Sufi atau Ilmu Keruhanian Islam ini.
dan secara tidak langsung mereka meragukan atas keimanan dan keilmuan para Imam Mazhab itu tentunya...!

astagfirullah...

MENGIKUT

Bismillah...

tidak pernahkah kita berfikir,
bahwa dalam menjalankan Agama Islam itu sebenarnya kita hanya disuruh mengikut...?
yaitu,
mengikut Perintah Allah SWT yg disampaikan melalui RasulNya,
dengan cara mengikut perbuatan serta ucapan Rasulullah SAW...
bagaimana kita bisa mengaplikasikan kalimat mengikut tersebut...?
sedangkan kita terpaut lebih dari 1400 thn dari zaman Rasulullah masih berada secara zahir dan batin dialam dunia ini.
disinilah sebenarnya Allah memberi akal dan fikiran untuk mencari caranya agar kita bisa mengaplikasikan kata mengikut tersebut...
al islami ilmiyun, wa'amaliyun...
(HR. Bukhari)
tidak semata mata Rasulullah bersabda :
Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau, 
kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun. 
Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru
"Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi. 
Setiap kali seorang Nabi meninggal, 
Nabi yang lain menggantikannya. 
Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak."
(HR. Bukhari - Muslim)
Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi
(HR. Muslim)
karena disabda Beliau itulah jalan untuk mengaplikasikan (mempraktekan) kata mengkut tersebut,
kenapa demikian...???
mungkin jasmani Beliau sudah tidak ada dimuka bumi ini (berlindung/meninggal dunia/mati),
akan tetapi sesungguhnya Ruhani Beliau tak pernah mati,
Ruhani Beliau yg bermuatan Nurmuhammad selalu berada didunia ini beserta para Pewarisnya hingga akhir zaman...!
sesuai dengan Sabdanya:
“Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah,
jika kamu belum bisa menjadikan dirimu beserta dengan Allah
maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah beserta dengan Allah,
maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau (rohanimu) kepada Allah”
(H.R. Abu Daud).
bukankah Rasulullah adalah orang yg sudah bisa besertaNya...?
maka benarlah sabda Rasulullah diatas adanya...
siapakah para Pewarisnya dizaman sekarang ini...?
merekalah Al Ulama warsyatul anbya yg berada disetiap zamannya.
”Muliakanlah ulama, maka sesungguhnya mereka itu pewaris Nabi-nabi, 
barangsiapa yang memuliakan ulama-ulama,
maka sesungguhnya ia telah memuliakan Allah dan Rasul-Nya”.
(Riwayat Khatib dari Jabir dari kitab Mukhtarul Ahadits, hal.134)
dan sesungguhnya hanya Ulamalah disaat sekarang ini yg paling takut/taqwa kepadaNya,bukan yg lainnya...!
sesuai dengan FirmanNya:
In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.
"Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya yang benar-benar takut kepada Alloh SWT."
(QS. Al-Fathir : 28).
carilah mereka,
mengikutlah pada mereka,
karena hanya merekalah penuntun, pembimbing dan penunjuk jalan untuk kembali kepadaNya hingga kita tak akan pernah tersesat lagi karenanya..!
karena merekalah dizaman sekarang ini yg bisa memberi pertolongan,
baik itu didunia ini bahkan sampai akhirat kelak.
dan hal tersebut ditegaskan Rasulullah dalam Sabdanya:
Yasfa'u yaumal qiyaamatil ambyia'u tsummal Ulamaa'u tsummasy - syuhadaa'u.
"Yang memberi Syafa'at (pertolongan) di hari qiamat adalah para Nabi, Ulama dan Syuhada
(HR. Ibnu Majah)
semoga kita termasuk orang yg diberi petunjukNya...

SOMBONG

Bismillah...

dari AbuHurairah Ra.,
bahwasanya Rasullullah SAW bersabda:
“Jika ada seseorang berkata,
“orang banyak
(sekarang ini) sudah rusak"
maka orang yang berkata itu sendiri2 yang paling rusak di antara
mereka.”
(HR. Muslim)2
sebuah peringatan dari Rasulullah SAW terhadap umatnya (Islam),
agar jangan mudah menyalahkan/menuduh orang lain bersalah,
artinya,
introfeksi diri lebih diutamakan dalam setiap pergaulan,
mencari dan menilik kesalahan diri sendiri harus lebih dikedepankan,
dibanding dengan menilik kesalahan orang lain...
karena bila kita sudah gampang menuduh salah orang lain,
maka kebenaran yg sejati tidak akan pernah akan kita dapatkan,
karena akal serta hatinya sudah tertutup oleh rasa benar sendiri,
yang menghasilkan rasa tinggi hati.
dan tinggi hati itulah yg menyebabkan
manusia berani memakai selendang Allah yaitu SOMBONG..!
Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: 
Rasulullah SAW bersabda,
“Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman :
Sombong itu adalah selendang-Ku dan
kebesaran itu adalah pakaian-Ku, maka barang
siapa mencabut salah satunya dari-Ku,
Aku akan melemparkan org itu ke neraka”.
[HR. Ibnu Majah,dlm Targhib wat Tarhib juz 3,hal.563]
maka wajarlah Allah begitu marah kepada makhlukNya bila ada rasa sombong tersebut
walau hanya sebiji sawi saja...!

Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.
(HR.Muslim)
begitu Bijaksananya Rasulullah dalam
menyampaikan sebuah petunjuk kepada
umatnya,
agar umatnya selalu berada dalam keadaan
rendah hati bukan tinggi hati...