Selasa, 08 Juli 2014

SULIT BUKAN BERARTI TIDAK BISA (untuk menemukan seorang Waliullah)

Imam Al-Ghazali ketika ditanya tentang Seorang Pembimbing Rohani, Guru Mursyid yang tidak lain adalah seorang Wali Allah,
Beliau berkata,
“Menemukan Guru Mursyid itu Lebih mudah menemukan sebatang jarum yang disembunyikan di padang pasir yang gelap gulita”.

Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya menemukan sebatang jarum ditengah padang pasir di gelap gulita, dalam kondisi terang pun akan sulit menemukannya.
Ungkapan Al-Ghazali yang digelar sebagai “Hujjatul Islam” tidaklah berlebihan,
coba kita simak beberapa dalil berikut tentang Wali Allah :

Dalam hadits Qudsi,
“Allah berfirman yang artinya:
“Para Wali-Ku itu ada dibawah naungan-Ku, tiada yang mengenal mereka dan mendekat kepada seorang wali, kecuali jika Allah memberikan Taufiq HidayahNya”

Sahl Ibn ‘Abd Allah at-Tustari ketika ditanya oleh muridnya tentang bagaimana (cara) mengenal Waliyullah, ia menjawab:
“Allah tidak akan memperkenalkan mereka kecuali kepada orang-orang yang serupa dengan mereka, atau kepada orang yang bakal mendapat manfaat dari mereka – untuk mengenal dan mendekat kepada-Nya.”

Kita tidak mengetahui dengan pasti siapa Wali Allah atau siapa orang yang mempunyai derajat tinggi menjadi seorang yang dikasih Allah kecuali Allah berkenan member petunjuk-Nya. Untuk memudahkan umat, Rasulullah atas petunjuk langsung dari memberikan beberapa petunjuk ciri-ciri seorang Wali Allah :

Kualitas seorang Wali Allah bukan sembarangan,
mereka izin Allah karena kedekatan kepada Allah apabila kita memandang Wajah Wali Allah akan membuat kita semakin dekat dengan Allah, pandangan kita kepada mereka akan menyambungkan rohani (Rabithah) kita dengan Allah.
Inilah dasar dalil yang digunakan oleh pengamal tarekat untuk selalu berwasilah kepada Guru Mursyid sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.
 .
Imam Al-Bazzaar meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia mengatakan, seseorang bertanya:
ya Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, siapa para wali Allah itu? 
Beliau menjawab, “Orang-orang yang jika mereka dilihat, mengingatkan kepada Allah,” 
(Tafsir Ibnu Katsir III/83).

Dari Said ra, ia berkata: 
“Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya: 
“Siapa wali-wali Allah?” 
Maka beliau bersabda: 
“Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
(Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6)

Secara Dzahir, dalam pandangan awam, seorang Wali Allah bisa dilihat dari sifat-sifat yang dimilikinya meskipun orang yang memiliki sifat tersebut belum tentu langsung menjadi seorang Wali Allah :

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: 
pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, 
wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.” 
(Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’)“

begitu sulitnya untuk mengenal seorang Walullah,
akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa menemukannya bila kita bersungguh sungguh untuk mencarinya,
tentu dengan usaha yg sungguh sungguh serta tak lepas dari berdo'a kepadaNya agar kita diberi petunjuk untuk menemukannya.
sungguh benar Firman Allah berikut ini:

"Manyahdillahu wahuwal muhtadi wa man yudhlil faulaika humul khasiruun"  - Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, 
dialah orang yang mendapat petunjuk, 
dan siapapun yang IA biarkan sesat, 
merekalah orang-orang yang menderita kerugian.
(QS Al A'raf, ayat 178)

oleh karena itu,
bagi para sahabat yg sudah menemukan dan dipertemukan dengan Waliullah tersebut,
jagalah dengan sedaya upaya bahkan bila perlu nyawa taruhannya untuk tidak kembali lepas dari pegangan kita,
sehingga kita tidak termasuk orang orang yg merugi...