Jumat, 22 Mei 2015

PENGERTIAN " Mati " DARI SUDUT PANDANG ILMU KERUHANIAN ISLAM (TASAWUF ISLAM)

Bismillah...

MATI,
sebuah kata yg pasti akan kita alami disuatu saat nanti,tapi tahukah anda arti dari kata "mati" tersebut...?
bila sudah tahu artinya,pasti akan terasa teramat sangat pentingnya jalan menuju Allah itu...!
karena disaat itulah ditentukan antara selamat dan tidaknya kita diperjalanan menuju keselamatan dan kebahagiaan yg kekal abadi,
atau sebaliknya,menuju kecelakaan dan penderitaan yg kekal abadi...!

apa sebenarnya definisi dari kata " mati " yg sebenarnya..?

" mati " atau meninggal dunia umumnya dikatakan  bila untuk manusia adalah terpisahnya antara "Ruhani" dan "Jasmani", seseorang akan disebut manusia bila antara Ruhani dan Jasmani berada dlm kesatuan,
bila sudah terpisah misalkan jasmani tanpa ruhani bkn lagi manusia sebutannya tetapi mayat,
begitu jg bila ruhani tanpa jasmani bkn lagi manusia sebutannya,tapi Ruh/Roh.
itulah sebenarnya definisi dari kata "mat" yaitu terpisahnya jasmani dengan ruhani.

lalu apa hubungannya "mati" dgn jalan menuju Allah...?

terpisahnya jasmani dgn ruhani dikarenakan masing masing akan berpulang ketempat asalnya,
- jasmani karena konon berasal dari tanah (menurut ajaran Islam tentunya),
maka sang jasmanipun akan dikembalikan lg ke tanah,
yaitu dgn cara dikubur.

seperti dlm suatu keterangan dlm proses terciptanya manusia pertama yaitu Nabi Adam as. yg berbunyi:

" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
[Al Hijr 26] 

" Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,"
[Thaaha 55]

-Ruhani, karena konon berasal langsung dari Allah,maka sudah barang tentu dia akan kembali ke Allah.
seperti keterangan ini dlm al Qur'an :

 " Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya,
dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."
[AL Hijr : 29]

disinilah sebenarnya sambungan dari kata jalan pulang menuju Allah itu dimulai,
karena jasmani yg ditinggal sang ruh td sdh tdk bisa bergerak sendiri,
maka tugas manusia yg masih hiduplah untuk mengantarkan pulang sang jasmani ketanah asalnya yaitu dengan cara dikubur.

sedangkan sang Ruhani yg gaib tentunya,diakan mencari jalan sendiri menuju Induk dari segala Ruhani yaitu Allah SWT dgn caranya sendiri.
nah,
disinilah sebenarnya yg disebut dari awal bencana/derita atau bahagia yg kekal abadi yg akan diperoleh dlm perjalanan itu dimulai,
alangkah mengerikan bila kita belum mengetahui jalan menuju Allah dialam Ruh,sedangkan dialam fisyakaratulmaut,yaitu disaat detik2 akhir terpisahnya sang Ruh dgn jasmani,
disitulah banyak Ruh yg lain yang menggoda dan mengajak kita untuk mengikutnya,
sedangkan kita belum mempunyai petunujuk jalan yg Hak dan tentu saja Ruh yg datang itu adalah ruh yg batil,
yaitu iblis laknatullah yg akan mengajak kita pada jalan mereka.
sedangkan sudah jelas bahwa tempat mereka adalah Neraka Jahanam..!
jadi seandainya kita terbujuk rayu mereka (iblis yg berbentuk ruh juga) sudah tentu neraka jahanamlah tempat persinggahan kita yang kekal abadi...!
nau'dzubillah.....!

mari kita berfikir secara logika (masuk akal),
karena sudah jelas dlm Islam itu harus logika (masuk akal) sesuai dgn keterangan yg sering kita dengar dr para Kyai , Ustad atau siapapun yg ngerti tentang Agama Islam,yaitu:
" Al Islami ilmiyun,wa'amaliyun "
alih bahasanya: 
Islam itu logika (masuk akal), bila sudah logika (masuk akal) maka perbuatlah.

logikanya kita yg mau pulang,
tentu kita harus tahu dahulu jalan menuju pulang tersebut.
seandainya kita tidak tahu atau belum tahu jalan pulang tersebut,apakah kita akan sampai pada tujuan...???
mutahil...!!!
jawabannya.
contohnya:
seperti kita akan menuju Alkah Tanjung Morawa yg sdh jelas alamatnya,nama RT,RW,Kel,kec,jln.sedangkan kita tdk sedikitpun mengetahuio alamat tersebut,apakah kita akan sampai disana???
mustahil...!!!
jadi bagaimana kita supaya bisa sampai kesana..???
caranya:
bertanya kepada orang yang sudah pernah sampai kesana dan dia tau betul arah serta alamat dan kendaraan yg harus dinaikinya.
seandainya kita sdh bertanya kepada org yg sdh tahu semua itu dan kita mengikuti petunjuk dan pelaksanaan dr petunjuk org yg tahu itu,
akankah kita samapai disana???
pasti sampai...!
jawabannya,
logika kan...?

begitu juga dengan sang Ruh yg akan berpulang ke Rahmatullah,
harus tahu dahulu jln menuju Allah tersebut sebelum wktunya kita berpulang,
artinya semasa sang Ruh tersebut bersatu dgn jasmani,
berusahalah mencari jalan menuju Allah tersebut...
bertanyalah.
kepada siapa kita bertanya...???
tentunya kepada orang yang sudah tahu jalan menuju Allah tersebut,
siapakah dia...??? 
tentu saja nabi kita Rasulullah SAW (khusus untuk umat Islam),
karena hanya beliau yg sudah dapat jalan menuju Allah SWT,
terbukti pada saat kejadian Isra dan Mi'raj nya Beliau.
bagaimana kita bisa kita bertanya pada Beliau,sedangkan Beliau sudah ratusan tahun yg lalu berpulang...???
kita berbicara logika disini,
logikanya dijaman Rasulullah dahulu,
Beliau pasti ada murid dan pengikutnya yg disebut para "Sahabat".
para" Sahabat" itulah yg diberi petunjuk langsung oleh Rasulullah tentang jalan menuju Allah tersebut,
timbul lagi pertanyaan,tapi kita bukan dijaman para Sahabat...???
tentunya para Sahabat jg mempunyai pengikut dan murid dijamannya yg disebut para "Tabi'in", 
beigtu seterusnya ilmu tersebut turun temurun dari Rasulullah - Sahabat - Tabi'in - Tabi' tabi'in - Ulama Slaf - Ulama akhir zaman.

nah di zamannya Ulama akhir zaman inilah saat ini kita berada,
tentunya bukan sembarangan Ulama tetapi harus betul betul seorang Ulama yg warisyatulambya,
seorang Ulama yang mewarisi Ilmunya para Nabi dan Rasul dan bukan sekedar pengakuan belaka tetapi dibarengi bukti otentik tentang ke Silsilahan Ilmunya tersebut.
Merekalah yg tahu tentang jalan menuju Allah yang sesungguhnya,karena sudah mendapatkan Ilmu tersebut yg turun temurun dari Guru ke Guru sampai pada zamannya. 

maka carilah Mereka,
para Aulia Allah, 
para Waliullah,
para Mursyidana,
para Ulama Warisyatulambya yg sudah dia mendapatkan dan bisa mengajarkan pada kita semua tentang jalan menuju Allah tersebut,
supaya kita tidak tersesat diakhir dari kehidupan didunia yg fana ini,
janganlah kita tukar kebahagiaan yg fana didunia ini dengan siksa dan derita yg kekal abadi diakhirat kelak...
na'udzubillah....! 

3 komentar:

  1. Assalamualaikum, bagaimana hendak menhubungi kalian,saya dri malaysia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsallam...
      silahkan datang langsung ke alkah dzikir kami di indonesia.

      Hapus