Jumat, 22 Mei 2015

Hakikat Shalat dan Dzikir kepadaNya dari sudut pandang Ilmu Keruhanian (tasawuf) Islam

Bismillah...

assallamu'alaikum warrohmatullahi wabbarokatu

Di zaman sekarang ini banyak sekali orang yg kurang memahami/ kurang mengerti apa itu sebenarnya  (hakikat) daripada yg dimaksud dengan dzikir/mengingat/hubungan/beserta Allah, 
mereka hanya tahu shalat (secara syari'at) saja dan mereka menganggap asalkan sudah shalat itu sudah baik atau sudah cukup.
Begitu banyak orang yg shalat tapi tak mendapatkan apa-apa dari shalatnya tersebut,
dan mereka tetap saja tidak berubah akhlaknya, 
tetap saja masih mau berbuat keji dan munkar, 
padahal Allah berfirman :

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” 
(QS. Al ‘Ankabut: 45)

apakah Allah berdusta atas firmanNya...???
mustahil...!!!

inilah penyebabnya,
itu adalah tanda bahwa solat mereka itu tidak diterima/tdk sampai kepadaNya,
dan itu dikarenakan mereka masih lalai dalam solatnya,
yaitu tak berzikir/mengingat Allah disaat solatnya,
apa lagi di luar solatnya.

bukan itu sudah ada dlm FirmanNya :
Maka sembahlah Aku dan dirikanlah solat untuk mengingat-Ku . 
(Q.s.Tahaa:14).

dan hal tersebut sudah diingatkan Allah SWT dalam FirmanNya:
"Maka celakalah bagi orang yg solat, 
(yaitu) orang-orang yg lalai (tidak mengingat Allah) dalam solatnya"
(Q.s. Al-Ma'un:4-5).

dalam keterangan diatas dikatakan :
"lalai dalam shalatnya"
artinya,
mereka tetap mengerjakan shalat (secara syari'at),
akan tetapi didalam shalatnya tersebut mereka tidak ada hubungan/ingat/beserta/dzikir kepada Allah,
sehingga hadir/ingat kepada yg selain Allah,
baik itu teringat hal pekerjaan, anak, istri dan hal hal lain yg bersifat duniawi...!

Padahal sesungguhnya kedudukan dzikir/hubungan/beserta/mengingat Allah itu lebih tinggi/lebih wajib lagi dari pada solat yg lima waktu.
Kita diwajibkan solat (secara syari'at) hanya 5 waktu,
sedangkan zikir/mengingat Allah itu diwajibkan sepanjang waktu/24 jam.
dan itu tdk mungkin dikerjakan (diamalkan) secara zahir (syari'at),
karena kita tahu sifat zahir adalah fana (terbatas),
contoh sifat fana sang zahir :
bagaimana kita berdzikir disaat tidur bila secara zahir dzikirnya tersebut...?

seperti dalam FirmanNYa:
Sesungguhnya zikrullah (mengingat) Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah2 yg lain) . 
(Q.s.Al-Ankabut;45).

Maka apabila kamu telah menyelesaikan solat, 
ingatlah Allah ketika berdiri, ketika duduk, dan ketika berbaring. 
( Q.s.An-Nisaa;103).

Zikir/mengingat Allah itu sebenarnya adalah tujuan dari shalat yg kita kerjakan yg hasilnya kita mendapatkan solat yg khusyuk dan terhindar dari perbuatan keji dan munkar, 
namun kebanyakan orang tak mengetahui dan memahami itu.
mengapa bgt?
karena hanya Allah SWT yg ditakuti syetan laknatullah,
bila kita sudah beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah,
sudah otomatis kita sudah besertaNya.
hal tersebut sudah di ingatkan oleh Allah SWT dalam firmanNya:

Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku pun ingat kepadamu . 
(Al-baqarah;152).

Sesungguhnya syarat utama untuk diterima shalat kita itu adalah yg khusyuk, 
dan shalat khusyuk itu adalah suatu yg sangat berat/sulit kecuali bagi orang yg sudah mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara kita supaya bisa beserta/ingat/hubungan/dzikir kepada Allah.
hanya dalam ilmu keruhanian Islam (ilmu tasawuf islam) yg benar2 jelas SILSILAH keilmuannya dari zaman Rasulullah hingga akhir zaman nanti kita bisa menemukan dan memahaminya,
dan orang yg mengamalkan ajaran Tasawuf itu adalah orang yg selalu menjaga hati mereka dzikir/ingat/hubungan/beserta kepada Allah, 
hati mereka bersih dari segala sesuatu selain Allah, 
hati mereka tidak lalai dari mengingat Allah, 
mereka inilah yg menduduki tingkat IKHSAN.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tingkatan dalam beragama kita adalah ISLAM - IMAN - IKHSAN.

IKHSAN itu adalah tingkatan tertinggi dalam beragama atau yg biasa disebut dengan orang khusus yg lebih khusus lagi (khowassil khowass).
Mereka yg sudah mencapai makam IKHSAN adalah orang2 yg selalu takik beserta/hubungan/ingat/dzikir kepada Allah kapan saja dan di mana saja mereka berada, 
dan inilah yg menyebabkan mereka bisa terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Mereka adalah orang yg dipelihara lahir dan batinya oleh Allah.
Jadi jangan kita terlalu sibuk mengejar ketertinggalan kita dalam hal kehidupan dunia dan melupakan ketertinggalan kita dalam beragama, 
itu berarti kita cuma mencari kehidupan dunia yg sementara dan melupakan kehidupan kita yg sesungguhnya yaitu akhirat yg lebih kekal dan lebih baik.

dan hal tersebut diingatkan Allah SWT dlm firmanNya :
Hai orang2 yg beriman janganlah harta2mu dan anak2mu melalaikanmu dari mengingat Allah. 
Barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang yg merugi . 
(Q.s.Al-Munafiqun;9).

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah,
mereka itulah golongan syaitan. 
Ketahuilah sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yg merugi.
(Q,s.Al-Mujaadilah ; 19).

Maka celaka besarlah bagi mereka yg membatu hatinya dari mengingat Allah. 
Mereka itu dalam kesesatan yg nyata . 
(Q.s.Az-Zumar:22).

dan mereka belum disebut beriman bila hati/ruhani mereka belum berdzikir/ingat/hubungan/beserta Allah walau sesaat...!
firman Allah SWT:
Belumkah datang waktunya bagi orang yg beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah. 
(Q.s.Al-Hadiid;16)

Carilah jalan/at thorik dan seorang Ulama yg benar benar mewarisi ilmunya Rasulullah,
baik itu ilmu syari'at (fikih) maupun ilmu Hakikat (tasawuf) segera, 
dan itu diperintahkan Allah SWT dlm firmanNya :

Hai orang2 yg beriman bertakwalah kepada Allah 
dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, 
dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung. 
(Al-Ma-idah;35).

karena merekalah yg bisa membimbing anda sampai pada tingkat IKHSAN yg sebenarnya agar anda termasuk golongan orang-orang yg beruntung.

seperti apa yg difirmankanNya:
Sungguh beruntunglah orang yg menyucikan dirinya dan dia mengingat (Allah) Tuhannya lalu dia solat. 
(Q.S. Al-A'la;14-15).

terakhir saya sampaikan salah satu Hadits Shahih :
Dari Abu Hurairah, 
Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman :
Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. 
Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku. 
Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, 
Aku pun mengingatnya dalam hati-Ku. 
Dan jika ia mengingat-Ku di suatu majelis, 
Aku pun mengingatnya dalam majelis yg lebih baik dari mereka. 
Dan jika ia mendekati-Ku sejengkal,
Aku akan mendekatinya sehasta. 
Jika ia mendekati-Ku sehasta, 
Aku akan mendekatinya sedepa. 
Dan jika ia mendekati-Ku dengan berjalan, 
Aku akan mendekatinya dengan berlari. 
( H.R Bukhori, Muslim, Ahmad )

semoga sedikit keterangan yg saya sampaikan diatas,
bisa menjadi pengingat kita,
bahwa sesungguhnya ada ilmu dari serpih belahan ilmu islam yg tdk banyak diketahui,
dan hanya Allah berikan kepada orang orang yg diberi petunjukNya...!

"Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam. 
Tidak dapat mengetahuinya kecuali Ulama Billah. 
Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut, 
tidak seorangpun yang membantahnya, kecuali orang-orang yang tidak paham tentang Allah."
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi RA)

selamat berjuang dalam mencari JalanNya tersebut,
seorang Waliullah,
seorang Ulama warisyatul anbya disetiap zamannya,
agar kita bisa mengetahui jalan menuju kepadaNya,
jalan yg lurus dan tidak bercabang cabang.

wassallamu'alaikum warohmatullah wabarokatu

2 komentar:

  1. Terima kasih banyak di jaman sekarang masih ada yang menjelaskan tentang ilmu sholat (dzikir)betul2saya bersyukur kepada alloh atas semua petunjukNYA dan mudah2anAlloh Swt bisa menemukan kita semua kepada waliyyammursyida sesuai dengan redaksi ayat Alloh Swt dalam Qs alkahfi ayat ke 17.sehingga kita bisa terbimbing oleh nya,khusus nya dibidang ibadah mahdoh (sholat) tau arti jalannya sholat,karena ada syari'atussholat,toriqotussolat,hakikatussolat dam ma'rifatussolat.sehingga bisa sekaligus merasakan ni'matil iman dan ni'matil islam menjadi insan kamil selamat dunia dan akhirat.aamiin...

    BalasHapus