Rabu, 18 Juni 2014

Siapa yang mentaatiku maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat padaku maka ialah yang enggan” (HR Al-Bukhari)

Bismillah...

terbesit dalam hati disaat membaca hadits ini,
walau bukan Syurga tujuan Utama kita beribadah kepada Allah SWT,
tapi hanya Ridha dan Rahmat serta syafa'atNya yg harus kita harapkan.
akan tetapi karena manusia masih banyak yg tergiur dgn hal tersebut dalam melakukan ibadah,
maka saya akan mencoba mengingatkan dan meluruskan Hal tersbut disini...

“Setiap ummatku akan masuk surga, kecuali yang enggan!” 
maka shahabat bertanya,
siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah? 
Nabi menjawab, 
“Siapa yang mentaatiku maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat padaku maka ialah yang enggan”
(HR Al-Bukhari)

sudah ditegaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya diatas,
“Siapa yang mentaatiku maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat padaku maka ialah yang enggan”

artinya kita harus mengikut apa yg diperintahkan Allah melalui RasulNya,
serta memperbuat apa yg dicontohkan Rasulullah,
nah itu hanya bs diperbuat disaat jamannya Rasulullah oleh Umat Beliau dijaman itu yg hidup bersama sama dgn Beliau,sehingga bisa bersentuhan, melihat dan mendengar langsung apa apa yg diucapkan dan diperbuat Rasulullah dijaman itu.
dan disaat sekarang ini,
kita tidaklah hidup dijaman Beliau sehingga kita tdk bs langsung melihat dan mendengar apa yg diucap dan diperbuat Rasulullah SAW,
akan tetapi bkn berarti kita tidak bisa mendengar dan mencontoh Rasulullah dijaman sekarang ini,
karena maasih ada Penerus dan Pewaris Rasulullah SAW hingga akhir jaman kelak,
yaitu Al Ulama Warisyatul Anbya,
dan itu ditegaskan Rasulullah dalam beberapa Sabdanya:

Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. 
"Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi"
(HR. Muslim)

Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau, kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun. Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru 
"Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak".
(HR. Bukhari - Muslim)


merekalah dijaman sekarang ini yg harus kita cari,
merekalah dijaman sekarang ini sebagai pembimbing dan penuntun kita dalam beragama,
merekalah para Khalifah Rasulullah disetiap jaman smp akhir jaman sebagai penerus Ilmu Rasulullah sampai akhir jaman.
bukan Ulama sekedar Ulama yg kebanyakan mengakui dan diakui seama ini,
bukan sekedar jubahnya yg panjang,
bukan sekedar sorbannya yg melingkar,
bukan sekedar hafalnya dalil al qur'an,
bukan sekedar fasihnya berbahsa arab,
untuk patokan dia disebut sebagai Ulama warisyatul Anbya,

akan tetapi,
sudah lengkap Ilmunya bak itu ilmu syri'at (fikih) maupun Ilmu hakikatnya (ilmu keruhanian islam),
dan yg terpenting,
jelas asal muasal Ilmunya tersebut darimana,
jelas silsilah Keilmuannya tersebut dari Guru Ke Guru hingga Rasulullah SAW,
dan seorang Uama Warisyatul Anbaya berani ikut mempertanggung jawabkan semua Ilmu yg mereka ajarkan pada murid/jamaahnya sampai kelak dihadapan Allah SWT sebagai #Saksi atas Ilmu yg mereka ajarkan selama didunia ini...!


dan hal tersebut ditegaskan oleh Allah SWT dalam FirmanNya:
Wa yauma nab'atsu fii kul-li um-matin syahiidan 'alaihim min anfusihim wa ji'naa bika syahiidan 'alaa haa-ulaa.
Dan ingatlah suatu hari, ketika Kami (Alloh) bangkitkan tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dan untuk mereka sendiri, lalu Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka (sebagai umatnya). 
(QS. An-Nahl : 89).

Wal-ladziina 'amanuu billahi warosulihi ulaika humush-shiddiquun wash-syuhadaa'u 'indarob-bihim.

Dan orang-orang yang benar beriman kepada Alloh dan Rosul-NYA, mereka itu orang-orang Siddiqin, dan orang-orang   yang   menjadi  saksi di sisi Tuhannya 
(QS. Al-Hadid : 19).

(tentu saja bagi murid yg patuh dan taat atas segala apa yg diajarkan sang Ulama tersebut )
semoga menjadi bahan renungan kita semua...

wassallamu'alaikum....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar