Rabu, 18 Juni 2014

Apa Bedanya orang yg SHOLAT,dengan orang yg INGAT ALLAH....??

Bismillah...

sekedar mengulang jawaban dari salah satu pertanyaan sahabat,
semoga bermanfa'at untuk kita semua dan ada hikmah dibalik jawaban tersebut.
========================================================

Pertanyaan:
* Apa bedanya orang yg SHOLAT,dengan orang yg INGAT ALLAH....??*

jawaban :
agak menarik walau sebenarnya bkn untuk dibahas persoalan diatas tp untuk diperbuat... 
perbedaan shalat dgn Ingat Allah menurut pemahaman yg sudah saya terima,
tergantung dr sudut pandangnya.
dan sebenarnya jawabannya adalah sama,
karena ada keterangan yg berbunyi:

Allah berfirman
“ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah,
tidak ada Tuhan selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikan shalat untuk MENGINGAT-KU’.
(QS. At Thoha 20: 14)

tapi bila kita kaji lbh dalam,
ada sedikit perbedaan yg teramat mendasar dihasil akhirnya.
bila sudah hubungannya dgn ingat,
tentu bkn perbuatan Jahir saja yg dilakukan dlm shalat tersebut,
akan tetapi dgn disertai dgn perbuatan batin/ruhani.
sehingga terciptalah yg dinamakan KHUSYU dalam Shalatnya (khusyu jahir dan batin).

Khusyu secara Jahir:
sang jahir/badan melaksanakan semua rukun shalatnya dgn tertib dalam shalatnya,

Khusyu secara batin/ruhani:
tiada yg diingat selain Allah (selalu beserta Allah),

nah unsur yg kedua itulah yg menentukan diterima atau tidaknya shalat kita itu oleh Allah SWT kelak dikala dihisab,
dan itu sudah diperingatkan Allah SWT dlm salah satu FirmanNya :

“Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya..”
[QS.Al-Ma’un(107): 3-4]

lalai dalam shalatnya mengingat Allah disini artinya,
sang hati/ruhani mengingat yg lain selain Allah,
contoh:
terkadang bahkan kebanyakan orang,
badannya/jahirnya benar dan tertib melaksanakan semua rukun salatnya,
akan tetapi dalam shalatnya hati dan fikiran dia teringat kerjaan, tugas, anak, istri dll selain Allah,
itulah yg disebut "Lalai dalam shalatnya"

oleh karena itu alangkah pentingnya Ilmu tentang hal tersebut,
dan Ilmu (tata cara) tersebut tidak diajarkan dalam Ilmu Syari'at (FIKIH),
akan tetapi hanya dalam Ilmu Keruhanian Islam (Tasawuf Islam) diajarkan metodologi (tata cara) tentang mencapai keKhusyuan Ruhani kita dalam shalat tersebut.
oleh karena itu,
agar tidak sia sia Shalat kita,
maksudnya sia sia disini,
agar amal kita nmengandung unsur ibadah dan tidak nol hasilnya dihadapan Allah SWT,
tentu saja kita harus mendapatkan Ilmu tersebut,
agar kita mendapatkan keselamatan dan Syafa'atNya dikala dihisab Kelak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar