Kamis, 11 September 2014

Pengertian "Ingat Allah" dari sudut pandang Ilmu Keruhanian Islam (Tasawuf Islam).

Bismillah...

Allah SWT berfirman :

“Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! ” 
(Al–Baqarah :152)

“…Yakni orang-orang dzikir (ingat) pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring”.  
(Ali Imran :191)

“Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir (ingat) pada Allah, baik laki-laki maupun wanita, Allah menyediakan keampunan dan pahala besar”.  
(Al-Ahzab :35)

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram”.    
 (Ar-Ro’d : 28)

dan banyak lg Firman Allah SWT tentang tersebut,
disana dikatakan Dzikir = ingat =beserta = hubungan.
pengertian Ingat dalam hal yg berhubung dgn Dzat Wajibal wujud yaitu Allah SWT tidaklah seperti kita mengingat/ingat terhadap makhluk ciptaanNya yg tentu saja berwujud adanya.
artinya bisa dipandang secara kasat mata dan bisa dihadirkan wujudnya tersebut dalam ingatan kita.
manalah bisa kita mengingatk Allah disamakan dengan mengingat makhluk CiptaanNya,
karena Allah sifatnya laisyakamislihi,
tidak ada satupun yg menyamaiNya...!
sungguh rendah adanya Allah SWT bila disamakan dengan MakhlukNya..!

jadi INGAT Allah disini artinya HUBUNGAN/BESERTA Allah,
karena kita bisa hubungan/beserta walau tanpa bisa melihat,
itulah salah satu bukti bahwa bahasa manusia itu teramat terbatas dalam memahamkannya,
hanya seseorang yg dia sudah Beserta Allahlah yg bisa memahamkan dengan jelas Kalamullah yg sesungguhnya...!
dalam memperbuat mengingat/hubungan/beserta Allah tersebut
tentu saja harus dengan tata cara/metodologi yg diajarkan Rasulullah SAW caranya,
dan itu ditegaskan Rasulullah dlm sabdanya:

“Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah, 
jika kamu belum bisa menjadikan dirimu beserta dengan Allah 
maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah beserta dengan Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau (rohanimu) kepada Allah”
(H.R. Abu Daud).

bukan denga cara sendiri atau hasil olah akal/fikiran sendiri kita mengerjakannya.
manalah akal/fikiran yg bersifat fana ini bisa menembus sesuatu yang Kekal bahkan Maha Kekal...?
Rasulullah saja yang seorang Nabi dan Rasul,
dia bisa besrta / hubungan/ ingat kepada Allah tdk dgn cara sendiri,
akan tetapi dibimbing dan dituntun oleh Malaikat Jibril as.
apakah kita lebih hebat dari seorang Rasulullah?
yang mengaku bisa kenal kepada Allah,
bisa besrta Allah?
bisa mengingat Allah dengan cara sendiri...???
bila ada yg merasa demikian,
sungguh dia lebih hebat daripada Rasulullah yg dalam mengenal dan beserta Allah saja dituntun dan dibimbing oleh Malaikat Jibril...!
na'udzubillah.....

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    Saya mau tanya kalau kita mengatakan Allah kita tidak mengingatnya bagaimana

    BalasHapus