Rabu, 23 April 2014

PERWUJUDAN IMAN, TAQWA DAN CINTA KEPADA ALLAH SWT.

Bismillah....

Assallamu'alaikum...


"Al-Islaamu 'ilmiyyun wa 'amaliyyun" - "Islam adalah ilmiah dan amaliah." (HR. Bukhari). 

segala sesuatu/ilmu tentang Islam harus/wajib bisa diterima oleh akal/ilmiah,
setelah bisa diterima oleh akal maka perbuatlah (amaliah).
dan Ilmu TASAWUF yang BENAR harus diatas Ilmu SYARI'AT yang BENAR juga tentunya.

sering kita mendengar kalimat:
kita beriman kepada Allah,
kita bertaqwa kepada Allah,
kita mencintaiNya melebihi cinta kita pada dunia dan seisinya,
tapi bagaimana perwujudan cinta kita kepdaNya tersebut...?
apakah hanya dengan ucapan lisan saja...?
tentu tidak jawabannya,
akan tetapi ucapan diiringi dengan perbuatan tentunya,perbuatan sama dengan kata perwujudan apa yg kita ucapkan tentunya.

Dijaman Rasulullah dahulu,
tentu saja perwujudan dari semua kata diatas adalah apa yg diperbuat dan diucapkan Rasulullah SAW, sehingga apa yg diperbuat serta yang diucap Baginda Yang Agung Nabi Muhammad SAW menjadi sebuah Hadits atau contoh/petunjuk tata cara beribadah (perwujudan) semua kata diatas yg harus kita perbuat.
karena pada #Hakikatnya semua perbuatan dan ucapan Rasulullah adalah #Perwujudan dari semua Perintah Allah SWT melalui Malaikat Jibril as sebagai Pembawa Wahyu tentunya.
bukan kah begitu logikanya...???

nah mungkin setelah membaca kalimat diatas,
akan timbul pertanyaan dalam logika kita.
sekarang kita bukan lagi dijaman Rasulullah SAW,
karena secara Zahir Rasulullah sudah tiada didunia ini (meninggal dunia),
walau pada Hakikatnya Ruhaniah Beliau tak pernah meninggal (mati).

apakah masih ada contoh perwujudan dari semua kata tersebut dijaman ini setelah Rasulullah Berlindung...???

jawabannya,
Pasti masih ada...!

siapakah orang tersebut...???
inilah jawabannya:

bukankah Rasulullah telah mengatakan dalam salah satu sabdanya:

Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau, kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun. Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru 
Dulu Bani  Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, Nabi yang lain menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak. 
(HR. Bukhari - Muslim)

Al-Ulama'u Warishatul Ambiya. 
"Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi"
(HR. Muslim)

dan keimanan dan ketaqwaan sang Ulama warisyatulambya sudah ditegaskan Allah dalam salah satu FirmanNya:

In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.
Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya yang benar-benar takut kepada Alloh SWT. 
(QS. Al-Fathir : 28).

Seorang Ulama Warisyatulambya sudah pasti mewarisi apa yg ada didada Rasulullah,
artinya dia mewarisi semua Ilmu Rasulullah serta perilaku dan ahlak Beliau tentunya...

bukankah begitu secara logika pemahamannya...???
marilah kita renungkan apa yg sudah saya sampaikan diatas,
agar terbuka akal dan hati kita untuk melihat kebenaran yg sesungguhnya... :)

disini bukan berarti saya sudah merasa benar sendiri,
tidak sama sekali.
saya hanya sekedar menyampaikan apa yg sudah saya dapatkan selama ini dari seorang Ulama warisyatulambya yg saya yakini sepenuh hati tentunya, dan bila benarpun apa yg saya sampaikan,
ini hanya sekedar titipan dari Yang Maha Benar untuk disamp[aikan kepada yg belum tahu tentunya...
terimakasih..
wassallam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar